Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Lima Poin Seruan MUI terkait Kasus Video Ustaz Abdul Somad

Senin, 19 Agustus 2019 – 08:07 WIB
Lima Poin Seruan MUI terkait Kasus Video Ustaz Abdul Somad - JPNN.COM
Ustaz Abdul Somad. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Viralnya video ceramah Ustaz Abdul Somad (UAS) yang oleh sebagian kalangan dinilai berbau penistaan agama, langsung ditanggapi Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Wakil Ketum MUI Zainut Tauhid Sa'adi mengimbau masyarakat untuk tidak terprovokasi dengan isi video tersebut.

MUI juga mendesak kepolisian agar mengusut pengedar video tersebut karena bisa menyebabkan perpecahan di kalangan masyarakat yang heterogen. Berikut seruan MUI bagi seluruh masyarakat:

Pertama, MUI sangat prihatin dan menyesalkan beredarnya video tersebut sehingga menimbulkan polemik yang bisa mengganggu harmoni kehidupan umat beragama di Indonesia. MUI meminta kepada aparat kepolisian untuk mengusut pengunggah pertama video yang diduga mengandung konten SARA tersebut untuk mengetahui motif, maksud dan tujuan dari pelakunya.

Kedua, MUI mengimbau kepada semua pihak untuk menahan diri, tidak terpancing, dan jangan terprovokasi oleh pihak-pihak yang sengaja ingin menciptakan keresahan di masyarakat dengan cara mengadu domba antarumat beragama.

BACA JUGA: Tiga Klarifikasi dari Ustaz Abdul Somad

"Semua pihak harus bersikap tenang, hati-hati dan dewasa dalam menyikapi masalah tersebut agar tidak menimbulkan kegaduhan dan membuat masalahnya menjadi semakin besar dan melebar ke mana-mana," imbau Zainut, Senin (19/8).

Ketiga, MUI memahami masalah keyakinan terhadap ajaran agama adalah sesuatu yang bersifat sakral, suci dan sensitif bagi pemeluknya, sehingga hendaknya semua pihak menghormati dan menghargai keyakinan agama tersebut sebagai bentuk penghormatan dan toleransi dalam kehidupan beragama.

Terkait beredarnya video Ustaz Abdul Somad, MUI mengimbau kepada semua pihak untuk menahan diri, tidak terpancing dan jangan terprovokasi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close