Lima Tantangan Guru Dalam Pembelajaran Daring dan Solusinya
jpnn.com, JAKARTA - Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dan asesmen dilakukan online. Kebijakan ini diambil lantaran pandemi Covid-19 belum juga reda. Bahkan jumlah masyarakat yang tertular virus corona dari hari ke hari kian bertambah banyak.
“PPDB dan asesmen siswa baru di sekolah kami dilakukan secara online. Ini sesuai instruksi pemerintah untuk mengurangi aktivitas yang mengundang orang berkumpul," kata Kepala Sekolah SMP Kharisma Bangsa Sandra Susanto dalam keterangan tertulisnya, Selasa (14/4).
Dia menyebutkan, sejak 19 Maret 2020, pihak sekolah sudah lebih dulu meliburkan siswanya untuk menangkal penyebaran virus Covid-19. Kemudian terbit Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Coronavirus Desease (Covid-19) dan Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang Selatan Nomor 421/1673-Disdikbud tertanggal 26 Maret 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Coronavirus Desease (Covid-19) yaitu Proses Belajar dari Rumah melalui pembelajaran daring/jarak jauh.
Sandra mengatakan pembelajaran daring bukan hal baru bagi siswa Sekolah Kharisma Bangsa. Sejak.tiga tahun terakhir, Sekolah yang berbasis Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) dan mengadopsi kurikulum Cambridge ini telah menerapkan technology integrated classroom. Sistem pembelajaran daring ini tidak mengurangi kualitas dan produktivitas civitas Kharisma Bangsa.
"Kunci efektivitas dari sistem pembelajaran daring adalah bagaimana seorang guru tetap kreatif untuk menyajikan pembelajaran daring secara produktif di rumah. Pembelajaran jarak jauh (online classroom) sebenarnya memberikan tantangan tersendiri bagi guru-guru Kharisma Bangsa’,” ujar Sandra.
Adapun tantangan yang dihadapi saat pembelajaran daring. Pertama, guru harus mampu memanfaatkan media teknologi dengan presentasi zoom, penugasan via google classroom, pre-test atau post-test dengan quizizz, dan pemberian tugas proyek dengan pemanfaatan Google Drive, presentasi interaktif dengan peardeck, dan lain-lain. Hal itu mutlak dilakukan untuk mentransfer knowledge kepada peserta didik secara menarik dan efektif.
Kedua, menyajikan pembelajaran yang terencana dan efektif dalam keterbatasan waktu. Ini bisa dilakukan dengan mempersiapkan quality lesson plan dan mengatur langkah-langkah pembelajaran yang detail.
"Guru dan siswa dapat menetapkan tujuan pembelajaran sesuai ketersediaan waktu serta memilih materi yang akan disampaikan dengan langkah-langkah yang tepat akurat. Di sini guru dituntut pula untuk mengatur waktu dengan baik," terang Sandra.