Lirik Lagu Ice Cream Blackpink Dituding Menghina Nabi, Ini Faktanya
jpnn.com - SETELAH sukses merilis lagu How You Like That, kini BLACKPINK kembali merebut hati penikmat musik K-pop dengan lagu duet bareng Selena Gomez berjudul Ice Cream.
Video musik Ice Cream yang diluncurkan di saluran YouTube BLACKPINK pada Kamis, 27 Agustus 2020, telah disaksikan ratusan juta orang.
Namun sayangnya, lagu Ice Cream ini ternoda dengan tudingan pelecehan agama. Tuduhan penghinaan ini terletak pada lirik lagu bagian Lisa yang menyebut nama Nabi Musa (Moses) pada lirik lagu Ice Cream di verse 1, atau di menit 00.33.
Bekuh Boom sebagai penulis lirik lagu Ice Cream memberikan klarifikasi atas tuduhan pelecehan agama tersebut. Sebelumnya, penulis lagu asal Amerika Serikat yang sering bekerja sama dengan artis YG Entertainment dari BLACKPINK, Taeyang BIGBANG hingga iKon ini, pernah terlibat dalam pembuatan lagu Kill This Love, Whistle, Ddu Du Ddu Du, Boombayah, dan Don’t Know What To Do.
1. Dituduh Lecehkan Nabi Musa
Lirik lagu Ice Cream ditemukan kata Nabi Musa atau Moses dalam bahasa Inggris. Pada lirik yang dinyanyikan oleh Lisa ini mengatakan, “Play the part like Moses (Memainkan peran seperti Nabi Musa).” Dikutip dari situs Genius pada 28 Agustus 2020, Bekuh Boom menjelaskan arti lirik yang kini menjadi kontroversi.
“Musa membelah laut merah, siapapun pasti tahu cerita itu. Jadi pada dasarnya, aku akan membutuhkanmu untuk mengatasinya jika kau adalah priaku. Itu standarnya. Jika kamu tidak dapat membelah laut, maka kamu tidak dapat berpesta denganku,” ungkapnya.
Namun pernyataan perempuan bernama asli Rebecca Rose Johnson itu justru menuai protes dari banyak orang di sosial media. “Brr, brr, frozen, you're the one been chosen. Play the part like Moses, keep it fresh like roses (Oh). (Brr Brr membeku, kamu adalah yang terpilih. Lakukan peran seperti Nabi Musa, tetap segar seperti bunga mawar).”
2. Dianggap Permainan Kata (punchline)
Menanggapi banyaknya protes terkait lirik Nabi Musa, Bekuh Boom pun melakukan klarifikasi jika ia tidak bermaksud melecehkan agama. Pencipta lagu 26 tahun tersebut menjelaskan ia hanya melakukan permainan kata dalam lirik sebagai punchline.