Listrik Bantargebang Beres 2013
Kamis, 01 Juli 2010 – 09:51 WIB
“Mengolah listrik dari sampah ini butuh waktu lama. Jadi secara bertahap akan terus ditingkatkan. Target 26 MW bisa diselesaikan 2013,” ujar Kepala Dinas Kebersihan DKI Eko Bharuna.
Untuk bisa menghasilkan listrik, tumpukan sampah harus dipastikan terpenuhi jumlah gas metannya. Dari gas metan tersebut kemudian diambil untuk bisa menggerakkan listrik. Jika jumlah gas metan tidak cukup banyak, daya listrik yang dihasilkan juga tidak akan stabil. Kondisi tersebut terjadi jika sampah terkena air hujan. Atau sampah banyak tercampur dengan air limbah. Sehingga, ketika turun hujan, sampah harus dipastikan kering. Agar gas metan bisa tetap stabil.
Dalam jangka panjang, Eko memastikan, pengolahan listrik bisa berjalan lancar dengan semakin banyaknya produksi sampah. Seluruhnya bisa diolah menjadi listrik, kompos dan bijih plastik khusus untuk sampah yang tidak bisa diurai oleh tanah. Timbunan sampah saat ini sebanyak 6.500 ton lebih per hari akan terus bertambah setiap tahunnya. Pada 2020, produksi sampah akan mencapai 7.200 ton per hari.
Kemudian pada 2030, sampah akan mencapai 9.050 ton per hari. Sementara, DKI hanya memiliki tempat pengelolaan sampah dengan kapasitas besar di TPST Bantargebang serta TPST Ciangir. Yang beroperasi baru TPST Bantargebang. “Kapasitas mesin di Bantargebang hanya 4.500 ton. Kapasitas akan diturunkan 3000 ton pada 2013 setelah TPST Ciangir beroperasi,” terangnya.