Live Streaming dari Mas Joko
Oleh Dahlan IskanSemua tertawa. Tidak jelas apa maksudnya.
“Saya, pak. Joko Intarto. Wartawan baru. Saya mau ditugaskan ke Palu,” katanya lantang.
Hah? Wartawan baru?
Ganti saya yang kelabakan. Akankah koran itu akan dipimpin seorang wartawan baru? Yang umurnya belum 25 tahun? Yang baru lulus Undip Semarang? Yang masih bujang? Menjabat redaktur pun belum pernah?
Saya putuskan detik itu juga: jadi!
Rasanya Mas Joko-lah pimpinan termuda dalam sejarah koran di Indonesia. Mas Joko profil anak muda yang ringan kaki. Apa saja dikerjakan. Tanpa perhitungan untung rugi. Bagi dirinya.
Sejak ia berhenti dari koran itu saya hanya sesekali bertemu. Saya tahu: Mas Joko mengerjakan bisnis jasa. Terkait internet.
Ia punya kapasitas menangani tulisan-tulisan saya. Ia mampu mendesain blog khusus untuk saya.