Live Streaming dari Mas Joko
Oleh Dahlan IskanDi akhir acara saya umumkan: rencana bikin koran di Palu. Saya ceritakan betapa kecilnya Kota Palu. Betapa sepinya. Betapa jauhnya.
Saya tidak ingin menugaskan seseorang ke sana. Tidak tega. Khawatir menerima tugas itu dengan setengah hati.
Mana ada yang mau ditugaskan ke daerah seperti itu? Tanpa janji kesejahteraan yang terjamin?
“Saya ingin tahu. Adakah di antara kalian yang mau ke Palu? Memimpin koran di sana?“ kata saya. Dengan setengah hati. Dengan pesimisme yang tinggi.
Tantangan itu saya ucapkan sambil setengah bercanda. Tidak berharap sedikit pun akan ada yang unjuk tangan.
Ternyata ada sebuah tangan terangkat ke atas. Dari kerumunan di belakang sana. Anak muda sekali. Anak baru. Atau agak baru.
Saya kaget.
“Siapa yang angkat tangan itu,” tanya saya.