Lolos dari Kanker Kelenjar Ludah
Mulut Jadi Kering, Kulit Menghitam Seperti Lele BakarMinggu, 18 Desember 2011 – 12:37 WIB
Oleh dokter, Rawinas disarankan berobat ke Jakarta atau ke Surabaya. Perempuan kelahiran Padang, 2 Mei 1952 ini memilih Jakarta karena keluarganya lebih banyak di ibukota negara. Bersama suami, dia berangkat ke Jakarta pada akhir Agustus 1988. “Kami ke Jakarta naik pesawat terbang dari Sepinggan Balikpapan. Waktu itu orang naik pesawat jarang. Hanya pejabat tinggi yang sering menggunakan pesawat. Penerbangan dari Balikpapan ke Jakarta waktu itu juga cuma 2 kali,” tambah Hamsi.
Hamsi mengaku, kala itu banyak dibantu rekan-rekannya di Kanwil Departemen Kesehatan Kaltim (saat ini Dinas Kesehatan). Tiket pesawat terbang katanya, dibeli dari urunan uang rekan-rekannya. Bahkan pimpinannya memberikan sangu selama di Jakarta. “Rekan-rekan di kantor saat itu juga ikut prihatin. Mereka membayangkan penyakit kanker sangat sulit disembuhkan dan akan membutuhkan biaya yang besar,” tutur Hamsi, yang selama pengobatan terus menemani Rawinas.
Rawinas menjalani perawatan di RSU Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta. Waktu itu katanya, para dokter RSCM sempat bingung menghadapi kasus kanker kelenjar ludah karena masih sangat jarang. “Waktu itu di Indonesia, ada 3 penderita kanker kelenjar ludah. Tiga lainnya sudah ditangani. Yang terakhir saya. Dokter belum berpengalaman menangani kasus kanker seperti ini, karena itu RSCM kemudian membuat tim. Kasus saya sekaligus jadi pembelajaran,” jelasnya.