Lomba Memasak Nasi Goreng, Ajang Sosialisasi Kompor Induksi
jpnn.com, TANGERANG SELATAN - Masyarakat perlu mengetahui sejumlah kelebihan menggunakan kompor induksi. Karena itu, Sosialisasi dan cara teknis penggunaan kompor induksi harus dilakukan secara berkala dan konsisten.
Harapannya, masyarakat mau beralih atau memilih kompor induksi (kompor listrik) dibanding penggunaan kompor gas.
Sarana sosialisasi antara lain lewat acara Embassy Cooking Competition in Indonesia Cuisine di ICE – BSD, Tangerang Selatan. Juga acara Friday Innovation Night (FIN) yang diselenggarakan di Yogyakarta, Jawa Tengah.
Perkumpulan Penyelenggara Jasaboga Indonesia (PPJI) yang semula bernama Asosiasi Pengusaha Jasaboga Indonesia (APJI) menyelenggarakan Electric PPJI Food Festival, dalam rangkaian kegiatan Trade Expo Indonesia (TEI) ke-34 di ICE – BSD.
Kegiatan Electric PPJI Food Festival diselenggarakannya Embassy Cooking Competition Indonesian Cuisine, yakni selama 60 menit memasak “Nasi Goreng Indonesia,” yang diikuti tiga peserta. Yakni perwakilan dari Kedubes Malaysia, Kedubes Rusia, dan Kedubes Inggris yang ada di Jakarta.
Komisioner (Konselor) Dagang Malaysia External Trade Development Corporation (Matrade) – Kantor Dagang pada Kedutaan Besar Malaysia di Indonesia – Har Man Ahmad, menyatakan mendukung penggunaan kompor listrik (induksi) pada acara kompetisi memasak Embassy Cooking Competition Indonesian Cuisine tersebut. Apalagi dia juga menggunakan kompor listrik sebagai cadangan kompor gas di rumah.
“Jadi kalau satu saat kehabisan gas, masih bisa menggunakan kompor listrik untuk memasak," ujar Ahmad.
Begitu juga di Malaysia, lebih banyak yang menggunakan kompor listrik – induksi dibanding menggunakan kompor gas. Namun menggunakan kompor listrik (induksi) berbeda ‘feel’nya dibandingkan kompor gas.