Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Lord Luhut

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Senin, 07 Februari 2022 – 20:26 WIB
Lord Luhut - JPNN.COM
Luhut Binsar. Foto: Ricardo/JPNN.com

Adegan ini menunjukkan relasi kuasa Jokowi dengan LBP yang sudah sangat sering menjadi sorotan. Komentar-komentar miring mengenai relasi yang tidak seimbang itu bermunculan dari netizen maupun para pandit politik profesional.

Januari yang lalu sindiran mengenai ‘’the real president’’ ramai ketika Presiden Joko Widodo memutuskan menghentikan ekspor batu bara selama satu bulan terhitung Januari sampai Februari.

Keputusan itu diambil dengan geram oleh Jokowi gegara para pengusaha batu bara yang tidak mematuhi aturan domestic market obligation, menyuplai kebutuhan domestik untuk Perusahaan Listrik Negara (PLN). Akibat kelalaian itu layanan PLN terancam biarpet.

Banyak yang memuji keputusan Jokowi sebagai keputusan yang mengedepankan nasionalisme. Namun, hanya selang beberapa hari setelah keputusan yang gagah perkasa itu diambil, muncul keputusan untuk menganulirnya. Keputusan presiden batal dan ekspor kembali dibuka.

Siapa yang berani menganulir keputusan presiden? Siapa lagi kalau bukan The Lord. Banyak yang geram oleh keputusan anulir itu. Pengamat politik Haris Rusli Motly menyebut Jokowi sudah menjadi sandera kelompok kartel pengusaha batu bara, sehingga membiarkan keputusannya dianulir oleh menterinya.

Insiden itu menjadi pertunjukan relasi kuasa yang timpang di puncak kekuasaan. Ekspor batu bara menjadi ekspor kolosal dengan nilai triliunan rupiah tiap bulan.

Namun, berkah batu bara masih belum bisa memberi kesejahteraan kepada warga Kalimantan yang menjadi tuan rumah. Industri batu bara hanya melahirkan pengusaha-pengusaha crazy super rich yang berkolusi dengan elite-elite kekuasaan.

Insiden ini menunjukkan bahwa Jokowi tidak mempunyai kontrol penuh atas keputusan-keputusan yang menyangkut industri besar. Keputusan presiden yang dianulir menterinya sendiri menunjukkan adanya ketimpangan dalam relasi kuasa di antara mereka.

UAS dengan nada canda bertanya, mengapa umi-cron muncul lagi. Pertanyaan itu seharusnya ditujukan kepada Lord Luhut.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close