Love Kim dari BigReds Irlandia
Oleh Dahlan IskanMelihat lambang Korea Utara itu ia langsung melupakan Liverpool. Ia berteriak-teriak. Sambil merangkul-rangkul saya. Dari mulutnya keluar aroma bir yang berbusa.
”I love Kim Jong-Un, I love Kim Jong-Il, I love Kim Il Sung,” teriaknya. Berkali-kali. Berulang-ulang. Sambil terus memeluk tubuh saya. Menunjuk-nunjuk lambang di dada saya.
Ia orang kulit putih. Badannya kecil –untuk ukuran orang bule. Saya ingin tahu siapa ia. Tapi masih begitu emosionalnya.
Biarlah puas dulu dengan emosinya: memuja Kim Il-Sung. Dalam setengah mabuknya.
Setelah agak reda baru saya rangkul ia. Saya beritahu bahwa saya dari Indonesia.
Saya khawatir ia mengira saya dari Korea Utara. ”Saya baru datang dari Pyongyang. Sore tadi,” kata saya: mengapa mengenakan lambang Korea Utara.
Ia ternyata tidak peduli. Bahkan kian semangat.
”Kita semua cinta Kim Jong-Un,” teriaknya. Sambil jalan muter-muter. Di dalam cafe. Sambil menenteng pegangan gelas birnya.