Luhut hingga Sigit Layak Menjadi Kandidat Cawapres Mewakili Figur Nonmuslim
Hery mengatakan presiden RI dari kalangan muslim diperlukan agar Indonesia bisa berperan dalam kancah internasional.
Terlebih lagi, negara-negara berpenduduk muslim signifikan menjadi penyumbang seperempat GDP global.
"Sementara itu, wapres RI dari nonmuslim dapat menjadi sinyal baik bagi negara-negara yang masih terpengaruh oleh Islamophobia yang ingin bekerja sama dengan Indonesia," kata Penggagas Forum Kiai dan Habaib Indonesia itu.
Hery kemudian menyebut beberapa figur dari nonmuslim yang layak menjadi cawapres 2024, seperti Luhut Binsar Panjaitan, Listyo Sigit Prabowo, Hary Tanoesoedibjo, Hasto Kristiyanto, hingga Basuki Tjahaya Purnama.
Dia pun menyebut Listyo sebagai sosok yang pantas menjadi Cawapres 2024 karena dikenal luas di kalangan ulama dan mampu memperbaiki citra Polri.
Kemudian, kata Hery, Luhut juga pantas menjadi cawapres karena memiliki kemampuan yang tidak diragukan karena mampu mengawal program-program strategis pemerintahan era Joko Widodo selama dua periode.
"Hary Tanoesoedibjo juga memiliki komunikasi yang luas dengan kalangan pesantren, Hasto mampu menjembatani komunikasi PDIP dengan berbagai ormas Islam, dan Ahok terbukti mampu mewadahi aspirasi masyarakat Islam Jakarta seperti membangun Masjid Hasyim Asyari," ungkap Hery.
Dia menyebut sosok dari nonmuslim tadi bisa disandingkan dengan capres 2024, seperti Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, mantan Panglima TNI Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto, hingga KSP Jenderal (Purn) Moeldoko.