Luhut Presiden
Oleh: Dahlan Iskan"Iya. Ini makanannya datang," ujar sang Putri.
Meja makan pun ditarik ke depan sofa. Sang Putri mengambil dua piring. Tiap piring berisi nasi goreng ala Jepang dan sayur selada segar lima lembar.
Lalu ada satu piring besar berisi daging wagyu. Diiris-iris tipis. Banyak sekali. Memenuhi piring besar.
Saya pun menengok ke Uli: "Lho, boleh makan daging?" tanya saya.
"Boleh. Makan apa saja boleh," katanyi.
Saya pun ambil wagyu-nya. Agak banyak. Maksud saya: agar beliau kebagian sedikit saja. Dan lagi, haha, ini kan daging wagyu. Kapan lagi.
Sambil makan, Pak Luhut masih telepon anak buahnya lagi. Minta laporan perkembangan pekerjaan. Yakni perlunya Indonesia punya rumah sakit seperti ini. Lalu bicara politik lagi.
Saya pun ikut memberi masukan. Sedikit. Membangun rumah sakit tidak sulit. Dokter kita juga tidak kalah pintar. Yang lebih perlu dibangun adalah budaya tim dokter.