Luhut Tak Kuasa Mendengar Kata Perintah Panglima Tertinggi, Karier Militernya Terhenti
Hal itu membuat Singapura merasa diremehkan. Hubungan dengan Indonesia pun kian tidak baik. Ketika itulah Sintong melihat Luhut mampu mengatasi ketegangan dua negara.
"Maka Luhut diminta mau menjadi duta besar di Singapura. Luhut menolak. Dia keberatan kalau harus mendadak berhenti dari dinas militer," lanjut Dahlan dalam tulisannya.
Akan tetapi, Sintong memaksanya. Luhut tetap menolak. Dia ingin masih bisa menjadi KSAD. Sintong marah. "Jelek sekali muka kamu," demikian Dahlan menukil ucapan Sintong membentak. Luhut tetap menolak.
Akhirnya, Sintong mengeluarkan jurus pemungkas: "Ini perintah langsung Panglima Tertinggi!".
Nah, mendengar kata-kata terakhir itu, Luhut langsung berdiri, mengambil sikap sempurna, memberi hormat dan dengan tegas mengatakan: Siaaap!
"Karier militernya pun terhenti," tulisan Dahlan.
Menjadi Duta Besar RI di Singapura
Dahlan menjelaskan bahwa saat menjadi duta besar Singapura itulah Luhut kembali bertemu Gus Dur -sapaan Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid.
Pertemuan itu konon menjelang Sidang Umum Majelis Permusyawaratan Rakyat (SU-MPR).