Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Luka Lama

Oleh Dahlan Iskan

Rabu, 03 Juni 2020 – 10:01 WIB
Luka Lama - JPNN.COM
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Itu sebenarnya untuk menjawab olok-olok di medsos --bahwa Trump itu ternyata pengecut.

Sebelum itu memang ramai berita ini: Trump sampai sembunyi di ruang bawah tanah. Ketika ribuan pendemo mendekat ke sekitar Gedung Putih.

Inti olok-olok itu: Trump hanya garang di podium dan di medsos. Namun ternyata begitu gocik --sampai sembunyi di bungker.

Di bawah gedung putih memang tersedia bungker persembunyian. Untuk kalau-kalau ada ancaman yang gawat --misalnya terorisme.

Gubernur Colorado Jared Polis juga menolak pengerahan tentara. Gubernur Polis mengajak wali kota Denver --kota terbesar di Colorado-- untuk bikin pernyataan bersama. ”Pengerahan tentara hanya akan memperburuk keadaan,” kata mereka.

”Denver bukan kota Little Rock tahun 1957,” ujar Gubernur Colorado itu. Maksudnya: betapa picik Trump.

Itulah tahun terakhir --tahun 1957-- tentara dikerahkan di dalam negeri. Yakni ke kota kecil Little Rock di negara bagian gersang Arkansas untuk mengawal anak-anak kulit hitam agar aman masuk ke sekolah campuran.

Sebelum itu --di banyak negara bagian di selatan-- sekolah dipisahkan: anak kulit hitam tidak boleh sekolah di sekolah kulit putih.

Semua bisa merasakan: betapa irinya Trump. Iri kepada Putin. Iri kepada Xi Jinping. Iri pada kekuasaan mereka berdua.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News