Mabes TNI Gelar Doa Bersama HUT Ke-74 TNI dan untuk Pahlawan Revolusi
Dr. I Wayan Swastika memimpin “Doa Bersama HUT ke-74 TNI dan Untuk Pahlawan Revolusi” yang diikuti prajurit dan PNS TNI beragama Hindu di Pura Tri Jaya Dharma Mabes TNI, Jakarta, Senin (30/9). Foto: Puspen TNI
Lebih lanjut, Marsekal Hadi Tjahjanto menyampaikan bahwa kehidupan berbangsa dan bernegara sedang menghadapi cobaan, di usia 74 tahun ternyata belum cukup dewasa. Untuk itu bangsa Indonesia agar saling menghargai dan menghormati, menyadari perbedaan dan menjadikan kekuatan serta bahu-membahu dalam pembangunan pendiri bangsa ini.
“Sesungguhnya kita sudah menyadari hal tersebut sehingga menjadikan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan, sebagai bagian dari komponen bangsa TNI memiliki kewajiban untuk bersinergi dengan komponen lainnya. Kita harus bersama-sama memanfaatkan setiap potensi yang ada untuk kesejahteraan rakyat dan kemajuan bersama,” kata Panglima TNI.
Panglima TNI juga berpesan agar tidak boleh ada yang tertinggalkan dan terpinggirkan atau tertinggal sama sekali. Indonesia adalah negara yang besar, punya segala-galanya. “Kekayaan alam yang melimpah, penduduk yang besar serta keanekaragaman yang begitu banyak,” ucapnya.
Pendeta Dr. Alexius Letlora memimpin “Doa Bersama HUT ke-74 TNI dan Untuk Pahlawan Revolusi” yang diikuti prajurit dan PNS TNI beragama Kristen Protestan di Gereja Bukit Kasih, Mabes TNI, Jakarta, Senin (30/9). Foto: Puspen TNI
“Semoga melalui doa bersama ini Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan berkahnya kepada bangsa dan negara Indonesia serta TNI dapat melaksanakan setiap tugas pokok yang telah dipercayakan kepada rakyat Indonesia. Semoga Allah SWT mencintai seluruh langkah perjuangan kita demi kejayaan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai bersama,” pungkasnya.