Macet di Merak Bangkrutkan Pengusaha
Tiap Hari Rugi Rp500 Ribu Per TrukSenin, 07 Maret 2011 – 09:10 WIB
Saat ini, kata Bambang, omset pengusaha masih belum terasa turun. Tapi kalau masalah itu tidak dapat terselesaikan segera oleh pemerintah, maka omset para pengusaha yang menggantungkan usahanya melalui transportasi darat, dan harus menyeberang di pelabuhan Merak dan Bakauhuni itu akan turun secara drastis. Saat ini yang baru terlihat baru pendapatan para pengusaha yang berkurang, akibat macetnya tranportasi di Bakauhuni menuju pelabuhan Merak tersebut.
Selama ini kapal yang selalu menghubungkan antara pelabuhan Bakauheuni dengan pelabuhan Merak itu berjumlah 33 kapal. Saat ini, dari 33 jumlah kapal tersebut yang beroperasi hanya 17, yang menjadi pertanyaan kemana 16 kapal lagi. "Akibat hilangnya 16 kapal itu semula perjalanan dari Sumbar ke Jakarta hanya memakan waktu 36 jam, saat ini terpaksa harus ditempuh selama empat sampai enam hari perjalanan, Akibatnya pendapatan pengusaha menjadi berkurang," jelas Bambang.
Diakui Bambang, untuk truk yang membawa makanan atau sayuran memang mendapatkan fasilitas lebih dari pihak pelabuhan. Biasanya mereka di dahulukan, dibandingkan truk yang membawa barang-barang lain, walaupun demikian tetap akan berimbas, dan akan menimbulkan kerugian kepada pengusaha.