Maduro Buka Perbatasan, 30 Ribu Warga Venezuela Langsung Ngacir ke Kolombia
jpnn.com, BOGOTA - Venezuela dan Kolombia menyimpan kisah kelam tentang imigran. Dulu, saat Kolombia terjebak dalam perang sipil, banyak penduduknya yang mengungsi ke Venezuela. Mereka diterima dengan tangan terbuka. Kini, saat kemelut politik membelit Venezuela, giliran Kolombia yang menampung para imigran.
Pada pekan lalu, puluhan ribu warga Venezuela melarikan diri ke Kolombia. Mereka bergegas menyeberangi Simon Bolivar International Bridge menuju kota perbatasan di negara tetangga. Mereka tidak mau kehabisan waktu. Mereka langsung menyerbu perbatasan begitu Presiden Nicolas Maduro mengumumkan bahwa akses darat di sisi timur negeri kembali dibuka.
''Saya tegaskan lagi, kami ini cinta damai. Kami hanya mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan negara,'' ujar Maduro sebagaimana dikutip BBC kemarin, Minggu (9/6).
BACA JUGA: Simak, Video Warga Venezuela Makan Sampah Ini Bikin Maduro Marah
Dia juga menarik mundur pasukan yang berjaga di sisi Venezuela. Dalam hitungan jam, jalur utama menuju perbatasan dua negara itu langsung sesak oleh massa.
Hingga Sabtu tengah hari (8/6), sedikitnya 18 ribu warga Venezuela tiba di Kukuta, kota perbatasan Kolombia. Kebutuhan perut menjadi alasan utama mereka hengkang dari Venezuela. Alasan lain adalah kesehatan.
''Dua putri saya terkena demam berdarah. Saya harus segera menyeberang,'' ujar Bely Rangle. Perempuan 34 tahun itu rela menunggu sampai tiga jam untuk bisa menyeberang ke Kolombia.
Tidak kurang dari 30 ribu orang melintasi Simon Bolivar International Bridge, menuju Kolombia, dalam waktu sehari. Angka tersebut bisa lebih besar andaikan kontainer-kontainer yang tadinya menjadi barikade di perbatasan itu disingkirkan.