Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Mafia Pangan Manfaatkan Berbagai Celah dan Isu Serang Menteri Amran

Jumat, 06 September 2019 – 22:37 WIB
Mafia Pangan Manfaatkan Berbagai Celah dan Isu Serang Menteri Amran - JPNN.COM
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat ekonomi politik Ichsanudin Noorsy menyayangkan isu yang menyerang Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengenai petani agar tidak pernah tidur.

Menurut Noorsy, isu negatif seperti itu bisa saja dikirimkan melalui berbagai cara oleh pihak-pihak yang selama ini merasa terganggu akibat kebijakan Amran Sulaiman.

"Pertarungan Amran adalah pertarungan melawan mafia pangan. Banyak mafia pangan tidak suka Amran. Mereka melakukan apa saja untuk bisa menyerang personal Amran," ujar Noorsy, Jumat (6/9)

Sebelumnya dalam sebuah pemberitaan media baru-baru ini, menyebutkan Amran meminta agar petani jangan pernah tidur dan terus bekerja selama 24 jam.

Ketika itu, Amran Sulaiman sedang melakukan kunjungan kerja ke Kecamatan Muara Padang, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, dan berdialog dengan Gabungan Kelompok Petani (Gapoktan) di sana.

Dalam kunjungan kerja tersebut, Amran Sulaiman sekaligus mengungkapkan akan kembali mendistribusikan ekskavator dan mendorong pemanfaatan lahan rawa untuk pertanian guna memacu produktivitas di Sumatera Selatan.

Mengenai itu, pihak Kementan telah menjelaskan bahwa ucapan Amran Sulaiman bukan bermaksud meminta petani jangan pernah tidur. Namun, layanan untuk sektor pertanian harus terus berlangsung.

Pasalnya, sekarang segala sistem layanan untuk pertanian dan petani telah berlaku online. Sehingga dapat mudah dipantau kapan saja waktunya.

Ucapan Menteri Pertanian Amran Sulaiman bukan bermaksud meminta petani jangan pernah tidur. Namun, layanan untuk sektor pertanian harus terus berlangsung.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close