Mahasiswa Indonesia Berharap Dijemput untuk Kembali ke Australia
Australia Selatan akan menjadi negara bagian pertama di Australia yang menjemput mahasiswa internasional kembali ke universitas. Mahasiswa yang sedang belajar secara online di Indonesia menyambut baik berita tersebut.
Menteri Perdagangan, Turisme, dan Investasi Australia, Simon Birmingham mengumumkan akan ada 300 mahasiswa internasional yang akan dijemput dari Singapura dan mendarat di Adelaide, ibukota Australia Selatan, September nanti.
Upaya penjemputan ini menjadi proyek pertama, atau 'pilot project', di mana nantinya setelah tiba di Adelaide, para mahasiswa internasional akan terlebih dahulu menjalani karantina hotel wajib selama dua minggu sebelum memulai studi.
Daftar negara asal mahasiswa yang akan dijemput masih dalam proses, namun kemungkinan besar meliputi China, Singapura, dan negara di Asia Tenggara lainnya, menurut keterangan dari Study Adelaide.
Hal ini menimbulkan kebahagiaan bagi Dahlan, mahasiswa S2 Pendidikan di University of Adelaide asal Indonesia, yang sudah menanti-nantikan waktu di mana ia dapat menginjak tanah Australia.
"Saya yakin hampir semua mahasiswa internasional di Australia menghendaki supaya memiliki pengalaman belajar langsung di Australia," kata Dahlan kepada Natasya Salim dari ABC Indonesia.
"Saya pribadi mendukung sekali program Pemerintah Australia untuk melakukan pilot project, menyediakan exemption [pengecualian] bagi mahasiswa internasional untuk kembali ke Australia."