Mahasiswa Internasional Tidak Adanya Kepastian dari Pemerintah Australia
"Yang kami dengar dari para mahasiswa yaitu selain tekanan finansial, alasan utama mengapa mereka mengalami isu kesehatan mental ini adalah soal adanya ketidakpastian," jelasnya.
"Kehidupan mereka telah tertunda selama lebih dari setahun sekarang. Kami sangat sulit untuk membayangkan hidup dalam ketidakpastian seperti itu, karena yang dipertaruhkan adalah pendidikan dan masa depan mereka," kata Belle.
Dalam sebuah pernyataan, University of Melbourne menyebutkan pihaknya menyadari adanya dampak kesehatan mental pada mahasiswa mereka yang kini berada di luar negeri akibat penutupan perbatasan.
"Pihak universitas terus mendorong pemerintah agar mahasiswa internasional dapat kembali masuk dengan aman ke kampus-kampus kami," kata pernyataan itu.
"Pihak universitas menyediakan sejumlah layanan dukungan kesehatan mental untuk semua mahasiswanya yang melibatkan konselor, psikolog, dokter, perawat kesehatan mental, dan psikiater," tambahnya.
Secara terpisah, Departemen Pendidikan Australia menjelaskan kepada ABC jika kalangan universitas dan penyedia pendidikan memberikan berbagai dukungan, dan meminta para mahasiswa menghubungi perguruan tinggi masing-masing.
"Mahasiswa internasional juga dapat menghubungi penyedia asuransi kesehatan mahasiswa asing untuk mendapatkan penjelasan tentang perlindungan kesehatan dan layanan yang tersedia bagi mereka di Australia," katanya.
Dikatakan, Pemerintah Australia sedang mengembangkan Strategi Pendidikan Internasional yang baru menanggapi perubahan dan mempertahankan posisi sebagai mitra tepercaya dalam sektor pendidikan internasional.