Mahfud : Korupsi Mandeg Jadi PR
Senin, 15 September 2008 – 20:35 WIB
JAKARTA--Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sulsel yang resmi mulai bertugas kemarin, Mahfud Mannan, berjanji akan melirik kembali sejumlah kasus korupsi yang mandeg di Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulsel. Selain itu, Ia juga berjanji melakukan pengawasan ketat terhadap kinerja para Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) se-Sulsel.
"Kasus korupsi yang mandeg di Sulsel tentu menjadi PR tersendiri buat saya," tegas Mahfud Mannan, usai dilantik oleh Kepala Kejaksaan Agung Hendarman Supandji, di ruang Baharudin Lopa, Komplek Kejagung, Jakarta, Senin 15 September 2008. Mahfud menggantikan mantan Kajati Sulsel Hamzah Tadja.
Sebagai langkah awal, Mahfud mematikan akan mengidentifikasi kasus-kasus korupsi yang mandeg di kejati Sulsel. Setelah diidentifikasi, Ia pun berjanji akan melakukan evaluasi ulang untuk mengetahui duduk permasalahan kasus tersebut. Selanjutnya, Kajati berjanji akan merumuskan solusi atas mandegnya asus-kasus tersebut. "Jika memang memungkinkan untuk dibuka lagi atau dilanjutkan, pasti kami akan lakukan. Apalagi, memang sudah ada perintah langsung Kajagung untuk fokus pada penyelesaian kasus korupsi," tambahnya.
Kasus korupsi yang mandeg di Kejati Sulsel dan jajarannya diantaranya duagaan korupsi pada DAK yang diduga merugikan negara Rp4,4 miliar (Kejari Soppeng), serta kasus PDAM yang diduga merugikan negara Rp6,28 miliar. Mahfud juga menjanjikan akan melakukan revitalisasi institusi hingga jajaran terbawah. Caranya, pola pengawasan ketat akan diberlakukan kepada para jaksa. Mahfud menjanjikan sanksi keras kepada jaksa nakal.
Hal ini sudah diterapkan Mahfud saat menjabat Kajati Papua. Ia menjatuhkan sanksi kepada 13 pegawai dan jaksa, mulai hukuman disiplin tingkat berat, sedang sampai ringan. 5 diantaranya diturunkan pangkat, 7 menjalani penundaan kenaikan pangkat dan penundaan kenaikan gaji berkala, serta 6 lainnya dikenai hukuman ringan. "Sejalan dengan harapan Kajagung Hendarman Supandji yang meminta agar penagwasan ketat dilakukan untuk melakukan revitalisasi lembaga," tandasnya.
Sebelum menjadi Kajati Sulsel, Mahfud pernah menjadi Kajari di dua tempat; Kajari Rantau Kalsel serta Kajari Samarinda Kaltim. Ia pun sempat menjabat empat kali asisten diantaranya Asdatun Kejati Irian Jaya, Aspidum Kejati Kaltim, Aswas Kejati Sulsel, serta Asintel Kejati Sulsel. IA juga sempat menjabat sebagai Irban Keuangan Kejakgung, dan pernah menjabat Wakajati Palu dan Sumsel. (ysd)