Mahyudin Ingatkan Mahasiswa Tak Cengeng dan Curhat di Medsos
jpnn.com, SURABAYA - Wakil Ketua MPR Mahyudin mengaku prihatin atas lemahnya mental anak muda saat ini. Politikus Golkar itu bahkan mengkhawatirkan hal tersebut bisa merusak generasi bangsa dan negara.
Mahyudin mengungkapkan hal itu ketika menjadi pembicara dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR di auditorium Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Jumat (20/4). Di hadapan ratusan mahasiswa, mantan bupati Kutai Timur itu mengharapkan generasi muda mempunyai mental baja seperti para pejuang dahulu.
“Kalian mahasiswa dapat pacar syukuri, putus pacar sabar. Jangan jadi generasi yang cengeng cuma putus pacar saja meraung-raung curhat di media sosial," ujarnya.
Mahyudin dalam acara yang dihadiri Rektor Unesa Warsono, para dekan dan dosen itu juga menyinggung pentingnya persatuan. Dia tak ingin Indonesia seperti negara-negara di Timur Tengah yang sedang berperang.
Menurutnya, Pancasila di era reformasi justru seolah terlupakan. Padahal sebelum reformasi bergulir, pemerintah menggalakkan penataran Pedoman, Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4).
"Dulu ada penataran P4 selama dua minggu kalau tidak lulus akan mengulang sampai lulus. Saat ini pasca-reformasi tidak ada lagi. Pancasila hanya dihafal tanpa dihayati. Padahal Pancasila dirumuskan oleh para pendiri bangsa kita berasal dari nilai luhur bangsa bukannya kerjaan ngarang-ngarang," tegasnya.
Padahal, sambung Mahyudin, para pendiri bangsa punya visi jauh ke depan. Mereka melihat dan membandingkan antara kultur bangsa Indonesia saat itu dengan perkembangan dunia yakni di Barat yang kapitalis dan liberalis, serta belahan blok Timur yang sosialis.
“Pendiri bangsa kemudian mencari jalan tengah. Munculah Pancasila, inilah jalan damai yang digali dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia sendiri yang ternyata mampu membuat bangsa kita utuh selama ini,” tandas dia.(mg1/jpnn)