Main-Main Nasib Ahli yang Mahal
Saya merasa bersalah. Saya tidak akan mampu menahannya. Terutama karena masa depannya yang tidak boleh dikorbankan.
Ricky sebenarnya sangat ideal bagi saya. Selama hampir dua tahun di Indonesia, dia kerja amat keras. Sama sekali tidak menonjolkan diri sebagai seorang ahli. Dia sangat ringan kaki. Mau terjun ke bawah dan mengurus hal yang detail.
Dia tidak segan-segan ikut angkat-angkat barang. Dia mau membina dan mengajar secara telaten dan sistematis. Misalnya, mempraktikkan dan menularkan ilmu yang dia peroleh selama di Jepang.
Saya masih berharap, kalau perjuangan mobil listrik sudah jelas, kelak akan merayunya kembali untuk pulang ke Indonesia.(***)
Dahlan Iskan
Menteri BUMN