Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Makan Pasta Bisa Bikin Tubuh Langsing?

Sabtu, 24 November 2018 – 18:31 WIB
Makan Pasta Bisa Bikin Tubuh Langsing? - JPNN.COM
Ilustrasi pasta. (Foto: pixabay/jpnn)

jpnn.com - Untuk para penggemar pasta, Anda bisa sedikit bernapas lega karena pasta tak lebih “jahat” dari nasi yang memiliki indeks glikemik cukup tinggi. Bahkan, dikabarkan bahwa konsumsi pasta bisa bikin tubuh lebih langsing, lho!

Anda yang hobi makan pasta – seperti spageti, fetucini, makaroni, atau jenis pasta lainnya - berita ini pasti jelas menggembirakan. Namun, sebelum langsung memesan atau memasak pasta untuk makan malam, ada baiknya baca terus artikel ini selengkapnya untuk mengetahui kaitan antara pasta dan penurunan berat badan.

Pasta adalah bahan makanan yang termasuk ke dalam kelompok karbohidrat. Tentunya Anda tahu bahwa makanan yang mengandung karbohidrat indentik dengan indeks glikemik tinggi. Salah satu contohnya adalah nasi putih, sehingga kerap dijauhi oleh orang-orang yang sedang diet, khususnya diet rendah indeks glikemik.

Bagaimana pasta bisa bikin tubuh langsing?

Belum lama ini, sebuah penelian metaanalisis (mengontraskan dan mengombinasikan hasil dari berbagai kajian untuk memperoleh pola tertentu) yang dipublikasikan dalam jurnal medis “BMJ Open” membahas kaitan antara pasta dan berat badan.

Penelitian ini menyebut bahwa konsumsi pasta sebagai bagian dari diet rendah indeks glikemik tidak memiliki hubungan dengan adanya peningkatan berat badan. Sejumlah 2.488 partisipan dari data yang dikumpulkan dari 30 uji coba terkontrol diteliti, dengan cara membandingkan konsumsi pasta dan perubahan berat badan serta indeks massa tubuhnya.

Para partisipan diminta hanya mengonsumsi pasta sebagai sumber karbohidrat sekaligus menjalani diet rendah indeks glikemik. Hasilnya, terdapat sedikit penurunan berat badan pada partisipan yang mengonsumsi pasta dengan regimen tersebut (yaitu 0,5 kg selama rentang waktu 12 minggu). Sehingga, penelitian ini menarik kesimpulan bahwa pasta tidak memiliki kontribusi terhadap penambahan berat badan atau penimbunan lemak.

Secara umum, pasta memang diketahui memiliki indeks glikemik yang terbilang rendah, terutama jika dibandingkan dengan makanan lain yang bersumber dari tepung gandum seperti roti tawar putih. Ini artinya, gula yang diperoleh tubuh melalui konsumsi pasta akan diproses secara bertahap, tanpa menimbulkan lonjakan gula darah mendadak.

Penelitian ini menyebut bahwa konsumsi pasta sebagai bagian dari diet rendah indeks glikemik tidak memiliki hubungan dengan adanya peningkatan berat badan.

Sumber Klikdokter

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close