Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Malam Penuh Haru Jelang Pelantikan Joe Biden, Ini untuk 400 Ribu Warga AS yang Dibunuh COVID-19

Rabu, 20 Januari 2021 – 15:26 WIB
Malam Penuh Haru Jelang Pelantikan Joe Biden, Ini untuk 400 Ribu Warga AS yang Dibunuh COVID-19 - JPNN.COM
Suasana Gedung U.S Capitol menjelang pelantikan Presiden terpilih AS Joe Biden, di Washington, AS, (19/1/2021). Foto: ANTARA FOTO/REUTERS / Brandon Bell/aww

jpnn.com, WASHINGTON DC - Selang beberapa jam sebelum dilantik, Presiden AS terpilih Joe Biden memimpin peringatan nasional untuk menghormati 400.000 orang Amerika Serikat yang telah meninggal karena COVID-19, Selasa (19/1).

Biden dan Wakil Presiden terpilih Kamala Harris dari markas Lincoln Memorial menjadi pejabat federal pertama yang memberikan penghormatan kepada korban tewas akibat pandemi.

"Untuk menyembuhkan, kita harus ingat. Terkadang sulit untuk mengingat, tapi begitulah cara kita menyembuhkan. Penting untuk melakukan itu sebagai sebuah bangsa," kata Biden saat memulai penghormatan yang mencakup peringatan di kota-kota di seluruh negeri.

Saat dia berbicara, 400 lampu yang berjejer di sisi Kolam Refleksi Lincoln Memorial menyala dengan terang untuk menghormati nyawa yang hilang, diiringi lagu "Hallelujah" yang dinyanyikan Yolanda Adams, kemudian hening sejenak.

Perawat rumah sakit Michigan, Lori Marie Key menyanyikan "Amazing Grace" sebelum Biden naik podium. Setelah dia berbicara, sekitar 4 mil (6,5 km) jauhnya, lonceng Katedral Nasional berdentang 400 kali.

"Meskipun kami mungkin terpisah secara fisik, kami orang Amerika bersatu dalam semangat," kata Harris sebelum memperkenalkan Key.

"Doa saya yang teguh adalah agar kita keluar dari cobaan berat dengan hikmah baru - untuk menghargai saat-saat sederhana, membayangkan kemungkinan-kemungkinan baru dan untuk sedikit lebih membuka hati kita satu sama lain."

Pada Selasa, Amerika Serikat melampaui 24 juta infeksi COVID-19, jauh melebihi jumlah kasus negara-negara lain.

Presiden Amerika Serikat terpilih Joe Biden melakukan sesuatu yang tidak pernah dilakukan Donald Trump atau pejabat pemerintah lainnya

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News