Malaysia Ikuti Jejak Indonesia Tangguhkan Impor Sapi Hidup Australia
Menyusul keputusan Indonesia untuk menghentikan impor dari empat fasilitas Australia karena kekhawatiran tentang penyakit kulit menggumpal (LSD) bulan lalu, Malaysia memutuskan menghentikan impor semua sapi dan kerbau hidup dari Australia.
Kepala dokter hewan Australia, Mark Schipp, mengatakan LSD tidak pernah terdeteksi di Australia, karena negaranya bebas dari penyakit ternak.
"Kami memahami keputusan [Malaysia] berdasarkan pada saran Indonesia, bahwa mereka tidak akan menerima sapi dari empat perusahaan ekspor tertentu menyusul deteksi LSD pada sapi Australia yang diekspor, setelah mereka tiba dan menghabiskan waktu di Indonesia," kata Dr Schipp dalam sebuah pernyataan.
"Australia sangat intens dengan mitranya di Malaysia untuk mengonfirmasikan sistem kesehatan hewan kami yang kuat, dan untuk memberi tahu bahwa LSD tidak ada di Australia."
"Saya sudah membuat pernyataan kepada Malaysia, meminta pembatasan impor sapi hidup dan kerbau dari Australia segera dicabut."
Indonesia untuk sementara menghentikan pengiriman ternak dari empat fasilitas ekspor hidup, setelah ada 13 hewan ternak yang ditemukan memiliki penyakit kulit.
Penyakit ini membuat Australia harus menghentikan ekspor daging dan susu, sambil merundingkan kembali perjanjian perdagangan, yang berpotensi merugikan Australia hingga lebih dari AU$7 miliar dalam 12 bulan.
Dibandingkan dengan Indonesia, Malaysia adalah salah satu pasar ekspor ternak Australia yang lebih kecil, dengan rata-rata ekspor tahunan hampir 20.000 ekor selama lima tahun terakhir.
Malaysia memutuskan untuk menghentikan impor semua sapi dan kerbau hidup dari Australia, menyusul kekhawatiran Indonesia soal penyakit kulit pada hewan ternak
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News
JPNN VIDEO
-
Heboh Pemecatan Ipda Rudy Soik, Sejumlah Menteri Era Prabowo Tuai Kontroversi | Reaction JPNN
-
Born Startraining Centre Indonesia-Korea Kirimkan Siswa ke Korsel
-
Kemendagri Kaji Usulan Revisi UU Politik Via Omnibus Law
-
Kampanye Cagub Jakarta Pramono Anung
-
Pramono Anung Janji Buat Program Tarif Transportasi Maksimal Rp 30 Ribu
- ABC Indonesia
Apakah Bentrokan Indonesia dengan Kapal Tiongkok di Laut China Selatan Pertanda Konflik?
Kamis, 31 Oktober 2024 – 23:36 WIB - ABC Indonesia
Jenazah WHV Asal Indonesia Belum Dipulangkan, Penyebab Kecelakaan Masih Diselidiki
Rabu, 30 Oktober 2024 – 19:38 WIB - ABC Indonesia
Prabowo Targetkan Indonesia Swasembada Pangan, Bagaimana Reaksi Australia?
Kamis, 24 Oktober 2024 – 20:18 WIB - ABC Indonesia
Dunia Hari Ini: Calon Pengganti Pemimpin Hizbullah Tewas Dibunuh
Rabu, 23 Oktober 2024 – 23:26 WIB
- Bulutangkis
Indonesia Pastikan Raih 2 Gelar Indonesia Masters 2024 Super 100
Minggu, 03 November 2024 – 00:00 WIB - Pilkada
Mas Ipin dan Khofifah Tunjukkan Kekompakan Menyapa Warga Trenggalek
Sabtu, 02 November 2024 – 22:26 WIB - Pilkada
Survei Pilkada Muba Terbaru: Lucianty-Syaparuddin Masih Unggul, Selisih 2,4%
Sabtu, 02 November 2024 – 23:55 WIB - Jateng Terkini
Saat Gibran Kunker di Solo, Jokowi Habiskan Waktu Bersama Sang Cucu
Minggu, 03 November 2024 – 01:00 WIB - Tips
Begini Cara Memilih Oli Sepeda Motor yang Tepat, Jangan Asal Pilih
Minggu, 03 November 2024 – 00:10 WIB