Maleo era BJ Habibie, Mobil Timor ala Tommy, Esemka Digagas Pak Jokowi
jpnn.com, JAKARTA - Saat menjabat sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi, BJ Habibie menginisiasi program produksi mobil nasional yang dinamakan Maleo.
Proyek Mobnas "Maleo" mulai marak dibicarakan sejak 1994 ketika Komisi X DPR mengusulkan kepada Menristek Habibie agar membuat mobil sendiri dengan berpijak pada industri pesawat terbang yang telah berkembang pesat lebih dulu.
Usulan DPR tersebut kemudian disampaikan Habibie kepada Presiden Soeharto. Menurut Habibie, Presiden tidak berkeberatan karena itu merupakan salah satu perwujudan dari aspirasi masyarakat.
"Maleo" dirancang oleh 83 insinyur serta para ahli teknik Badan Usaha Milik Negara Industri Strategis (BUMNIS) yang mencakup Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN), PINDAD, Lembaga Elektronika Nasional (LEN), INTI, BARATA, Krakatau Steel.
Habibie saat itu menginginkan "Maleo" yang menjadi program unggulan itu bisa meluncur di jalanan Tanah Air pada 1998.
Rancang bangun "Maleo" sendiri disiapkan Badan Pengelola Industri Strategis (BPIS) bersama dengan pihak Australia.
Mobil hasil rancangan BPIS dengan kekuatan 80 tenaga kuda itu menggunakan mesin Orbital dari Australia yang terdiri dari tiga silinder dan 1.200 cc.
Tanpa mengurangi kualitas, tingkat keselamatan dan pelayanan, "Maleo" akan banyak menggunakan material "thermostat", yaitu material yang terdiri dari bahan plastik antikarat.