Manajemen Siloam Mengusulkan Pembagian Deviden Rp 250 Miliar
Pertumbuhan pendapatan pada periode ini bisa lebih kuat apabila tidak ada varian Omicron.
"Jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit cukup rendah pada varian Omicron, (pendapatan dari KMK atau reimbursement pemerintah atas perawatan pasien Covid-19 berkontribusi 2,9% dari total pendapatan pada 1Q2022, dibandingkan dengan 18,3% pada 1Q2021," terangnya.
Meskipun demikian, hal ini tetap berdampak terhadap penurunan volume pasien pada Februari 2022. Dilanjutkan dengan pemulihan yang cepat pada Maret.
"Kami berharap peningkatan ini akan terus berlanjut," ujar Darjoto Setyawan.
Siloam mencatat pendapatan sebesar Rp 1,75 triliun pada 1Q2022, menurun 8,7% dibandingkan dengan 1Q2021.
Siloam mencatat EBITDA sebesar Rp409 miliar pada 1Q2022, menurun 15,4% dibandingkan dengan 1Q2021. Margin EBITDA pada 1Q2022 tetap berada di angka 23,4% dengan 190 poin lebih rendah dibandingkan dengan 25,3% pada 1Q2021.
Laba bersih Siloam pada 1Q2022 adalah Rp102 miliar, menurun 32,1% dibandingkan dengan 1Q2021.
Darjoto Setyawan juga menyampaikan bahwa Siloam telah membuka rumah sakit terbarunya, Siloam Holland Village pada 1Q2022. Ini adalah rumah sakit pertama yang dibuka dalam lini bisnis managed service Siloam.