Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Mandi Saat Berkeringat, Boleh atau Tidak?

Sabtu, 31 Agustus 2019 – 09:08 WIB
Mandi Saat Berkeringat, Boleh atau Tidak? - JPNN.COM
Mandi. Foto/ilustrasi: Walter Zerla/Corbis

jpnn.com - Saat habis olahraga dan berkeringat, Anda pasti ingin kembali menyegarkan tubuh dengan mandi. Tapi. tunggu dulu. Mandi saat berkeringat dipercaya bisa membuat kulit bermasalah. Bahkan katanya, bisa menyebabkan panu. Kira-kira, benar atau tidak, ya, pendapat itu?

Menurut dr. Melyawati Hermawan, SpKK dari KlikDokter, panu disebabkan oleh jamur Pityriasis versicolor. Panu kerap dialami oleh mereka yang berusia produktif, misalnya remaja dan dewasa muda, khususnya yang tinggal di daerah beriklim panas dan lembap.

Jamur penyebab panu memang sangat menyukai minyak yang ada di permukaan kulit. Oleh karena itu, jika kulit sering berkeringat dan dibiarkan lembap, jamur akan tumbuh subur. Lalu, itu akan menyebabkan kelainan pada kulit. 

Nah, sekarang pertanyaannya adalah, kalau keringat yang dibiarkan lembap memicu tumbuhnya jamur, apakah tandanya Anda boleh mandi saat berkeringat?

Sesuaikan dengan kondisi Anda
Ternyata, tidak ada jawaban pasti untuk kasus ini. Pasalnya, dr. Melyawati menganjurkan untuk menyesuaikan saja dengan kenyamanan, waktu, serta jenis kulit.

“Bila Anda memang ingin mandi saat berkeringat, Anda juga tahu bahwa kulit Anda berminyak, dan kulit memang akan terasa lebih nyaman setelah mandi, silakan lakukan,” jelasnya.

Meski mandi terbukti ampuh mengangkat keringat, minyak, dan kotoran yang ada di permukaan kulit, tetapi mandi pada dasarnya akan mengurangi kelembapan kulit.

Seperti yang sudah diketahui, keringat dapat membuat tingkat kelembapan kulit menjadi terlalu tinggi. Dengan mandi, justru dapat mengurangi kelembapan berlebih akibat keringat dan menurunkan risiko tumbuhnya jamur penyebab panu.

Mandi saat berkeringat dipercaya bisa membuat kulit bermasalah. Bahkan katanya, bisa menyebabkan panu. Kira-kira, benar atau tidak, ya, pendapat itu?

Sumber klikdokter

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News