Mandi Saat Berkeringat, Boleh atau Tidak?
“Akan tetapi, bila Anda enggan mandi saat berkeringat, sebaiknya keringkan keringat yang ada di tubuh terlebih dahulu dengan handuk kecil dan berikan bedak tabur secukupnya agar kulit tidak terlalu lembap,” tambahnya.
Jadi, timbulnya panu bukan disebabkan kondisi mandi saat berkeringat, melainkan karena kebiasaan membiarkan keringat terlalu lama berada di kulit tanpa mengeringkannya dengan handuk atau mengganti baju.
Keringkan keringat sebelum mandi
Sebenarnya, kepercayaan untuk tidak mandi saat berkeringat tidak cuma dipicu kekhawatiran soal panu. Saat Anda habis melakukan aktivitas yang melelahkan atau terkena cuaca panas, suhu tubuh tentu akan meningkat. Demi menormalkan kembali suhu yang terlalu tinggi, tubuh akhirnya mengeluarkan keringat.
Keluarnya keringat secara tidak langsung bisa mendinginkan kembali suhu tubuh. Itulah mengapa, tubuh masih terasa panas, meski Anda sudah berkeringat.
Jika dalam kondisi seperti itu, kemudian Anda langsung mengguyur tubuh dengan air, khususnya air dingin, menurut Stacy Sims, PhD, seorang ahli fisiologi di San Fransisco, hal tersebut akan mempersempit pembuluh darah dan justru memicu suhu tubuh untuk terus naik.
Kesimpulannya, dari segi kondisi kulit, mandi saat berkeringat sah-sah saja untuk dilakukan. Pasalnya, mandi akan mengurangi kelembapan kulit yang berlebih sekaligus menghilangkan kuman. Jika Anda mendiamkan keringat dalam waktu lama tanpa mengeringkannya, hal yang selanjutnya timbul adalah infeksi jamur yang berujung pada timbulnya bercak-bercak putih.
Lalu, bagaimana dengan masalah pembuluh darah dan suhu tubuh? Mungkin, ada baiknya Anda mengambil jalan tengahnya saja. Ketika Anda berkeringat deras dan tubuh masih terasa panas, istirahatlah sebentar sambil mengeringkan keringat. Tapi ingat, jangan terlalu lama.