Manggala Agni, Garda Terdepan KLHK Padamkan Titik Api
jpnn.com, JAKARTA - Memasuki puncak musim kering tahun ini, kebakaran hutan dan lahan di Indonesia masih mengancam. Meski sukses tahun 2016 dilalui tanpa bencana asap yang berarti setelah hampir dua dekade rutin mengalami bencana, tahun ini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tetap memprioritaskan penanganan Karhutla.
Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, Ditjen Pengendalian Perubahan Iklim KLHK, Raffles B.Panjaitan menegaskan pihaknya secara terus menerus melakukan upaya pemadaman dini, sebelum api meluas dan menimbulkan banyak kerugian.
Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK, Manggala Agni, menjadi garda terdepan melakukan pemadaman Karhutla di lokasi rawan. Mereka bekerja siang dan malam, bahkan nyaris tidak mengenal hari libur. Untuk memadamkan titik api, Manggala Agni juga bekerjasama dengan TNI/Polri dan pihak terkait lainnya.
Manggala Agni KLHK melakukan pemadaman titik api di lokasi Karhutla. Foto: Humas LHK
''Jika terjadi kebakaran, Manggala Agni akan berusaha keras mengejarnya sampai ke titik lokasi. Tidak jarang hingga malam haripun terus melakukan pemadaman sampai api benar-benar padam,'' ujar Raffles.
Brigade Dalkarhutla KLHK - Manggala Agni secara rutin melaksanakan patroli ke sejumlah desa, terutama di kawasan yang berpotensi terjadi karhutla. Tim menghimbau masyarakat agar tidak melakukan pembukaan lahan dengan cara membakar.
Patroli juga digelar untuk mengecek lokasi (groundcheck) hotspot sebagai upaya pencegahan dini karhutla. Pada periode Mei hingga pekan pertama September 2017, patroli terpadu telah menjangkau 1.203 desa rawan.
Upaya lainnya yang dilakukan dalam penanganan Karhutla, melingkupi penguatan deteksi dini, patroli terpadu pencegahan, penataan tata kelola air di kawasan gambut, sosialisasi dan penyadartahuan, menyiapkan sumber daya Dalkarhutla baik untuk operasi pemadaman darat maupun udara, serta melaksanakan teknologi modifikasi cuaca- hujan buatan.