Manggala Agni, Garda Terdepan KLHK Padamkan Titik Api
KLHK telah menyiagakan 2.100 personel Manggala Agni di provinsi rawan karhutla. Selain itu KLHK juga menyiagakan personil dalkarhutla di kawasan-kawasan konservasi di bawah pengelolaan Balai Taman Nasional dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam di seluruh wilayah Indonesia.
Hal ini untuk mengantisipasi prediksi Sistem Peringkat Bahaya Kebakaran (SPBK) dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), yang menunjukkan sebagian besar wilayah Sumatera, Jawa, dan Papua masih berada pada kondisi sangat mudah terbakar.
Tidak hanya di wilayah Sumatera dan Kalimantan yang selama ini menjadi fokus upaya pengendalian karhutla, wilayah lain seperti Jawa, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Papua juga terus diwaspadai.
Berdasarkan Satelit NOAA 18 untuk periode 1 Januari – 18 September 2017 terdapat 924 titik pada provinsi rawan. Jumlah ini menurun dibandingkan pada periode yang sama tahun 2016 sebanyak 2.707 titik. Secara total se Indonesia, jumlah hotspot juga mengalami penurunan, dari 3.180 titik menjadi 2.009 titik.
Sementara berdasarkan Satelit Terra/Aqua (NASA) Confidence Level >80% periode tanggal 1 Januari – 18 September 2017 juga mengalami penurunan jumlah hotspot, dari 2.464 titik di tahun 2016, turun menjadi 702 titik di tahun 2017 pada provinsi rawan.
Sedangkan total se Indonesia juga jauh menurun, dari 3.427 titik di tahun 2016, turun menjadi 1.370 titik di 2017.
Selain terus melakukan kegiatan rutin penanganan di lapangan, KLHK juga menyaluarkan bantuan sarana prasana pengendalian Karhutla.
Salah satunya ke Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah. Bantuan tersebut berupa 90 unit kendaraan roda dua, 127 unit pompa punggung dan 34 unit smartphone yang dilengkapi aplikasi peringatan dini karhutla. (jpnn/kh)