Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Manggala Agni Gencarkan Pemadaman Darat dan Udara untuk Karhutla di Jambi dan Sumsel

Selasa, 15 Oktober 2019 – 14:40 WIB
Manggala Agni Gencarkan Pemadaman Darat dan Udara untuk Karhutla di Jambi dan Sumsel - JPNN.COM
Pemadaman titik api oleh Manggala Agni. Foto : Humas KLHK

“Satgas terus berupaya keras melakukan modifikasi cuaca dan water boombing. Tim pemadam darat juga terus bekerja siang malam untuk memadamkan titik api. Tantangan pemadaman saat kebakaran terjadi di lahan gambut yang sulit dipadamkan," kata Menteri Siti dalam keterangannya, Selasa (15/10).

Sementara itu, perkembangan data jumlah hotspot harian berdasarkan Satelite TERRA(NASA) per tanggal 14 Oktober 2019 pukul 18.00 WIB di seuluh provinsi rawan karhutla terdeteksi 169 hotspot, dengan jumlah hotspot tertinggi di Kalimantan Tengah yaitu sebanyak 47 titik, disusul Sumatera Selatan dengan 39 titik, Papua 38 titik, Jambi 29 titik, Kalimantan Selatan 11 titik dan Kalimantan Timur 3 titik panas.

Untuk monitoring kabut asap dari satelit BMKG per tanggal 14 Oktober 2019 pukul 16.00 WIB terdeteksi adanya asap akibat karhutla di wilayah Kabupaten Dharmasraya (Sumatera Barat), Kabupaten Indragiri Hilir (Riau), Kabupaten Muaro Jambi , Tanjung Jabung Timur, Sorolangun (Jambi), Kabupaten Ogan Komering Ilir, Banyuasin, Musi Banyuasin (Sumatera Selatan), Kabupaten Tulang Bawang (Lampung), Kabupaten Pulang Pisau, Seruyan, Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur, Katingan, Kapuas (Kalimantan Tengah).

Meski ada kabut asap akibat karhutla, namun berdasarkan pantauan satelit BMKG tidak terdeteksi adanya asap lintas batas (Transbondary Hase). Arah angin di Sumatera dan Kalimantan pada umumnya dari arah Tenggara ke Barat Laut. Arah sebaran asap di Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Lampung, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah umumnya menyebar ke arah barat dan barat laut.(cuy/jpnn)

Pemadaman darat dan pemadaman udara (water bombing) dikerahkan yang didukung dengan upaya pembuatan hujan buatan.

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close