Mangkhut Bikin Filipina dan Tiongkok Porak Poranda
jpnn.com, MANILA - Badai Mangkhut alias Ompong meninggalkan jejak kerusakan di Filipina dan Tiongkok. Termasuk Hongkong dan Makau.
Kemarin, Senin (17/9) masyarakat di wilayah-wilayah terdampak mulai bersih-bersih. Namun, aktivitas sehari-hari belum pulih. Transportasi juga masih tersendat.
"Tidak ada mobil. Tidak ada bus. Pohon-pohon yang tumbang juga masih dibiarkan terbengkalai di beberapa lokasi," kata David Milligan, pengacara yang berkantor di kawasan Central, Hongkong.
Untuk kali pertama, kawasan judi Makau tidak beroperasi pada akhir pekan lalu. Sampai Minggu (16/9), menurut South China Morning Post, listrik ke sekitar 20.000 rumah juga masih padam. Tapi, kasino-kasino mulai buka lagi kemarin.
Di Provinsi Guangdong, Tiongkok, banjir masih merendam sejumlah kawasan. Termasuk Shenzhen.
Dibandingkan dengan tiga wilayah lain, kerusakan akibat badai di Filipina memang paling parah. Tidak hanya menimbulkan banjir, Mangkhut alias Ompong juga memicu tanah longsor. Kemarin tim SAR gabungan masih menyisir lokasi longsor di Desa Ucab, Cordillera Central, Pulau Luzon.
Di lokasi itulah jumlah korban jiwa paling banyak tercatat. Tepatnya, di lokasi tambang bijih nikel yang sebagian besar beroperasi secara ilegal. Kemarin media Filipina melaporkan bahwa 24 korban tewas ditemukan di wilayah itu.
Sekitar 300 personel tim SAR gabungan menyisir Ucab kemarin. Dengan alat seadanya, mereka menyingkirkan bebatuan dan lumpur. Alat berat tidak bisa masuk ke lokasi tambang karena jalan terputus. Sejauh ini, 13 jenazah telah diangkat.