Mangkhut Bikin Filipina dan Tiongkok Porak Poranda
Reuters melaporkan, tiga korban berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat. Sedangkan 55 lainnya, termasuk enam anak-anak, masih dinyatakan hilang. Mereka tertimbun longsoran.
Saat badai datang, para korban itu memilih berlindung di gedung tua yang dahulu adalah tempat istirahat para pekerja tambang. Bangunan itu berada di dekat kapel dan rumah pendeta. Semuanya kini tertimbun batu dan tanah.
"Saya 99 persen yakin mereka meninggal," ujar Wali Kota Ucab Victorio Palangdan.
Sebenarnya, menurut Palangdan, warga sudah diperingatkan soal ancaman badai. Tapi, para pekerja tambang dan keluarganya itu memilih bertahan.
Banyaknya korban jiwa di area tambang itu membuat Presiden Rodrigo Duterte berang. Kemarin dia menyerukan agar semua tambang ditutup saja.
"Jika saya bisa, saya akan menutup semua tambang di Filipina," ujarnya seperti dilansir Reuters. Menurut dia, kerusakan lingkungan akibat tambang jauh lebih besar daripada keuntungan ekonominya. (sha/c10/hep)