Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Mantan Direktur WHO: Kajian Ilmiah Seringkali Dikalahkan Oleh Opini

Senin, 30 Maret 2020 – 19:50 WIB
Mantan Direktur WHO: Kajian Ilmiah Seringkali Dikalahkan Oleh Opini - JPNN.COM
Ilustrasi orang sedang menggunakan rokok elektrik atau vape. Foto: Natalia Laurens/JPNN

Lingkungan yang anti-sains, kata Tikki, menyebabkan permasalahan terhadap kesehatan secara global.

Dia mencontohkannya dengan permasalahan jumlah perokok yang sudah mencapai satu miliar jiwa, di mana enam hingga tujuh juta orang meninggal karena penyakit yang berhubungan dengan merokok.

"Sebagai contoh, Indonesia saat ini memiliki lebih dari 60 juta perokok dan 68 persen di antaranya pria. Hampir 200 ribu kematian setiap tahun karena penyakit terkait merokok,” ujarnya.

Untuk mengatasi permasalahan merokok, Tikki mengungkapkan sejumlah bukti ilmiah sudah memaparkan bahwa pendekatan pengurangan risiko tembakau melalui penggunaan produk tembakau alternatif.

Salah satunya seperti produk tembakau yang dipanaskan dan rokok elektrik, memiliki 90-95 persen pengurangan kadar zat kimia berbahaya dan berpotensi berbahaya daripada rokok.

Namun, bukti-bukti ilmiah tersebut diabaikan. Tidak sejalan dengan kajian ilmiah yang sudah ada, kebijakan represif untuk melarang produk tersebut, pemberian denda, bahkan sanksi kurungan terhadap pengguna telah diterapkan atau sedang dipertimbangkan di banyak negara, termasuk Indonesia.

“Padahal, kebijakan represif macam itu, pada dasarnya, akan menyangkal hak perokok atas produk yang lebih rendah risiko bagi kesehatan mereka,” tegas Tikki.

Untuk menghapus lingkungan yang anti-sains, Tikki menyarankan agar meningkatkan literasi ilmiah di antara pembuat kebijakan. Kedua, meningkatkan akuntabilitas proses pengambilan keputusan untuk memastikan bukti yang ada akan diperhitungkan.

Ada kemungkinan para pemangku kebijakan meremehkan hasil kajian ilmiah dalam merumuskan dan mengimplementasikan kebijakan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News