Mantan Menteri Pertahanan Australia Bicara Kemungkinan Perang Versus Tiongkok, Mengkhawatirkan
"Ini bukan hanya perkataan, tapi adalah sesuatu yang saya dan Anda mungkin akan hadapi lima hingga 10 tahun ke depan."
Sejak meninggalkan dunia politik, Christopher mendapatkan banyak kritikan atas kegiatannya melakukan lobi bagi berbagai perusahaan di bidang militer di Australia.
Namun ia masih dapat berpidato di hadapan para lulusan Fakultas Hukum dari University of Adelaide, Senin kemarin (12/04), tentang bagaimana menurutnya kekuatan Tiongkok di bidang militer berkembang dengan cepat.
"Walau Amerika Serikat masih menjadi negara di dunia yang menghabiskan satu dari setiap dua dollar untuk keperluan militer, data yang mengejutkan menunjukkan anggaran bidang pertahanan Tiongkok di tahun 2021 adalah sebesar $210 miliar," katanya.
"Pasukan militer Tiongkok sangat siap menghadapi perang asimetri dengan Amerika dan sekutunya di kawasan barat dan tenggara Asia. Australia adalah salah satu sekutunya."
Menghindari perang adalah prioritas utama
Bulan lalu, Marsekal Philip S Davidson, dari Komando Indo-Pasifik Amerika Serikat, mengatakan penting sekali bagi Amerika Serikat mempertahankan wilayahnya di Pasifik dari kemungkinan masuknya Tiongkok.
Dalam pidatonya, Christopher juga menyebutkan tindakan yang dilakukan Tiongkok belakangan ini untuk mendukung argumennya tentang ancaman yang semakin darurat dari militer Tiongkok.
Tindakan tersebut antara lain adalah bagaimana Tiongkok mengambil alih Hong Kong dan mengabaikan kritik atas perlakuannya terhadap etnis Uyghur.