Mantan Tersangka di KPK Dianugerahi Tanda Jasa dari Presiden, Kok Bisa?
jpnn.com, JAKARTA - Ketua BPK periode 2009-2014 Hadi Poernomo menjadi penerima anugerah tanda jasa Bintang Mahaputera Utama dari Presiden Joko Widodo alias Jokowi, di Istana Negara, Jakarta pada Kamis (15/8).
Hadi sebelumnya pernah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK pada 21 April 2014, dalam kasus dugaan penyalahgunaan kewenangan soal surat keberatan pajak atas PT BCA Tbk.
Namun, dia menggugat hingga status tersangkanya dicabut hakim pengadilan Jakarta Selatan.
BACA JUGA : Kalah Praperadilan Hadi Poernomo, Pakar Hukum Minta KPK Legowo
Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan Ryamizard Ryacudu mengatakan para peraih anugerah tanda jasa merupakan usulan dari berbagai instansi setelah melalui seleksi ketat. Termasuk Hadi yang memang pernah menjadi tersangka.
"Begini, dulu kan memang tersangka. Kemudian banding, dia menang. Banding lagi, menang lagi. Sudah selesai," kata Menteri Pertahanan itu di Istana Negara.
Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Gelar Jimly Asshiddiqie, para peraih tanda jasa sudah diperiksa kasus-kasus hukumnya. Termasuk Hadi yang pernah punya masalah hukum, tetapi sudah memiliki putusan pengadilan yang final, yakni Mahkamah Agung.
"Sampai detik ini semua yang diberikan gelar ini tidak ada masalah hukum. Nanti, kalau misal pada suatu hari ternyata ada lagi masalah hukum, tentu tidak sulit untuk dievaluasi ulang dan bisa dicabut," jelasnya.