Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Manusia Musnah

Oleh Dahlan Iskan

Senin, 22 November 2021 – 08:08 WIB
Manusia Musnah - JPNN.COM
Dahlan Iskan (kaus cokelat) di Museum Trinil, Ngawi, Jawa Timur. Foto: disway.id

Lalu ada gedung utama. Di situlah fosil manusia Trinil dipajang. Dilengkapi satu diorama dan beberapa diagram.

Baca Juga:

Di pojok taman, dekat dengan Bengawan Solo, ada satu tugu setinggi perut manusia. Di salah satu sisinya ada tanda panah.

Di panah itu ada tulisan 175 meter. Artinya: 175 meter dari tugu itu penggalian arkeologi yang sangat bersejarah dilakukan: di tahun 1891 sampai 1893.

Yang melakukan penggalian itu, Anda sudah tahu: Eugene Dubois. Peneliti Belanda itu pula yang membangun tugu bertanda panah itu.

Kalau mengikuti arah panah di tugu itu, jelas lokasi penggaliannya di seberang sungai Bengawan Solo. Tepat di pinggir bengawan. Di belokan sungai. Ada bambu dan pohon yang tumbuh di bekas lokasi penggalian.

Hari-hari ini air di Bengawan Solo sangat tinggi. Warna airnya keruh. Sekarang memang lagi musim hujan.

Penggalian dilakukan di musim kemarau. Ketika airnya sedikit. Untuk menyeberang pun cukup dengan perahu kecil. Yang dijalankan dengan galah.

Saya lama berdiri di pagar museum itu. Memandangi Bengawan Solo agak lama. Sambil membayangkan masa lalu yang jauh.

Ternyata, 1,8 juta tahun yang lalu sudah banyak manusia menghuni kawasan Trinil di pinggir Bengawan Solo. Kalau manusia pertama adalah Adam, berarti era manusia yang sekarang baru berumur 8.000 tahun.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News