Marah ke Viktor, Wasekjen Gerindra Tak Lupa Serempet Ahok
jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPP Partai NasDem Viktor Bungtilu Laiskodat diminta secara terbuka memohon maaf pada Partai Gerindra atas pernyataannya dalam suatu acara di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) baru-baru ini.
Dalam potongan video yang beredar, Viktor dengan gamblang menyebut Gerindra, PKS, Demokat dan PAN sebagai partai yang mendukung berdirinya khilafah di Indonesia.
"Kami menuntut Victor secara resmi dan terbuka meminta maaf ke Gerindra. Pernyataannya dalam acara di NTT itu justru membuktikan dia anti-Pancasila dan antikebinekaan sesungguhnya," ujar Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Andre Rosiade di Jakarta, Jumat (4/8).
Menurut Andre, pernyataan Victor juga memuat unsur pencemaran nama baik Gerindra, Demokrat, PKS dan PAN. Selain itu juga berpotensi memicu konflik horizontal karena menyinggung isu agama.
"Semua orang tahu Viktor pendukung Jokowi, pendukung Ahok. Tapi apakah pembelaan harus dilakukan dengan cara membabi-buta," ucapnya.
Karena itu kata Andre, Gerindra menuntut Viktor juga meminta maaf secara terbuka kepada umat Islam.
"Islam itu sangat menghargai perbedaan. Viktor jangan mengomentari mengenai Islam kalau tidak mengetahuinya secara mendalam. Islam itu agama rahmatan lil'alamin," katanya.
Dalam rekaman Viktor juga menyinggung peristiwa Gerakan 30 September/Partai Komunis Indonesia (PKI), dengan mengutip kalimat, 'kita bunuh pertama mereka, sebelum kita dibunuh'.