Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Margiono, Selalu Ada Jalan

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Rabu, 02 Februari 2022 – 18:10 WIB
Margiono, Selalu Ada Jalan - JPNN.COM
Margiono. Foto: Dok PWI.

Teman-temannya menyebut Margiono dengan panggilan ‘’Emge’’ dari inisial namanya ‘’m-g’’.

Inisial itu dipakainya ketika mengawali kariernya sebagai wartawan Jawa Pos di awal 1980-an. Nama itu kemudian melekat kepada Margiono dan membawa berkah dalam karier jurnalistiknya yang panjang.

Margiono adalah generasi rekrutmen pertama Jawa Pos setelah diambil alih Tempo dan dipimpin oleh Dahlan Iskan. Selepas belajar ilmu pendampingan sosial di perguruan tinggi Margiono diterima di Jawa Pos bersama-sama dengan Solihin Hidayat dan Mohammad Siradj. Trio ini kemudian berkembang menjadi calon-calon pimpinan Jawa Pos di masa depan.

Pada masa itu Jawa Pos masih berkantor di sebuah bangunan tua di Jalan Kembang Jepun, sebuah kawasan pecinan di Surabaya Utara. Margiono dan kawan-kawan disebut sebagai generasi Kembang Jepun yang menjadi pionir awal kemajuan Jawa Pos.

Margiono adalah salah satu saksi dan pelaku sejarah perkembangan Jawa Pos yang fenomenal. Dari sebuah gedung tua persis di seberang Jembatan Merah yang bersejarah, Jawa Pos berkembang menjadi konglomerasi media yang menjalar ke seluruh antero Indonesia.

Secara umum periodesasi konglomerasi Jawa Pos bisa dibagi menjadi tiga. Periode Kembang Jepun, Karah Agung, dan Graha Pena.

Kembang Jepun adalah periode awal Jawa Pos ketika masih berada pada fase ‘’komodifikasi awal’’. Ketika itu core bisnis Jawa Pos adalah melakukan komodifikasi dengan ‘’menjual berita’’.

Komodifikasi adalah proses mengubah nilai guna menjadi nilai tukar.

Margiono dan kawan-kawan disebut sebagai generasi Kembang Jepun yang menjadi pionir awal kemajuan Jawa Pos.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close