Mari Berdoa Semoga yang Dikhawatirkan Arief Poyuono Tidak Terjadi
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono meminta pemerintah mengambil kebijakan untuk mengantisipasi melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
Arief memprediksi minggu depan capital flight akan lebih deras. Strategi intervensi Bank Indonesia tidak akan efektif mencegah USD keluar dari Indonesia.
“Jika tidak ada langkah-langkah kebijakan moneter yang bisa meyakinkan para investor dan konglomerat Indonesia untuk tidak memindahkan mata uang dolarnya keluar negeri, maka krisis moneter tidak bisa dielakkan lagi,” kata Poyuono, Sabtu (21/3).
Menurut Poyuono, utang negara yang makin menggunung bila kurs rupiah terhadap dolar AS mencapai Rp 19 ribu.
Proyek-proyek infrastruktur yang menggunakan pembayaran dalam negeri terancam akan mangkrak dan kesulitan membayar bunga pinjaman bank dan investor.
Selain itu, Poyuono menambahkan tingginya nilai tukar dolar akan berdampak pada kenaikan harga barang pangan yang berbasis impor, seperti gula, beras, gandum.
“Belum lagi harga susu untuk bayi dan anak-anak yang akan ikut naik karena masih impor. Begitu juga harga-harga daging ayam dan telur akan naik karena pakan ternak ayam masih impor,” ujar Poyuono.
Di sisi lain, Arief menegaskan kinerja ekspor komoditas Indonesia seperti crude palm oil (DPO), batu bara, mineral tidak banyak bisa membantu menguatkan kurs rupiah.