Mary Astuti, sang Penemu yang Bangga Dijuluki Profesor Tempe
Cemas Karena Petani Sering Terpengaruh Benih Bawaan Tim SuksesKamis, 25 Desember 2008 – 02:04 WIB
Karena lokasi binaan yang jauh, Mary harus menyiapkan tenaga ekstra. Selain blusukan langsung ke sawah-sawah, dia harus menyeberang menggunakan rakit di tepi Sungai Bengawan Solo. ’’Tapi, ya enjoy aja,’’ ungkapnya.
Dia juga sering memonitor langsung perkembangan lahan lewat handphone serta berhubungan dengan Unilever melalui telekonferensi. ’’Sejak pukul enam pagi sudah ngurus dele (kedelai). Malam sebelum tidur juga mikir dele lagi. Jadi, ya all day think about kedelai,’’ ujarnya.
Tahun depan, saat pemilu legislatif dan pemilu presiden, Mary agak ketir-ketir. Sebab, berdasar pengalaman selama musim pilkada itu, petani cenderung ikut orang yang mengajak. Kalau ada tim sukses bagi-bagi benih (selain kedelai), mereka terpikat dan mengalihkan tanaman Malika-nya. ’’Itu juga terjadi di Jawa Timur. Saat pilkada, luas lahan kedelai menyusut. Usut punya usut, mereka ganti nanam yang lain. Jadi, ada korelasinya antara politik dan kedelai,’’ ungkapnya.