Masih Saja Percaya dengan Hal Beginian, Rp 18 Miliar Ludes
Korban pun diyakinkan pelaku dengan benda-benda yang diklaim bisa mendatangkan kekayaan. Salah satunya keris.
Anehnya, korban terus-menerus mengikuti permintaan pelaku karena takut ritual uang dijanjikan terancam gagal, sehingga batal mendapatkan keuntungan berlipat.
"Bila uang itu tidak dikirim (korban), pelaku beralasan samurai tidak akan muncul karena ritualnya gagal," ucap Harviadhi.
Kasus ini berhasil diungkap berkat laporan anak korban yang curiga karena orang tuanya terus-terusan mengirim uang kepada tersangka.
Berdasarkan penyelidikan, kata Harviadhi, pelaku AH ini ternyata belum sekalipun memberikan keuntungan berupa uang kepada korban. Padahal korbannya sudah mengirimkan uang mencapai Rp 18 miliar selama 4 tahun.
"Korban tidak sadar sudah tertipu oleh pelaku AH. Justru anak korban yang melapor. Saat kami telusuri ternyata AH mengajak temannya SS yang berperan mencari samurai untuk memperdayai korbannya," jelas Harviadhi.
Ketika dilakukan penggeledahan di rumah tersangka AH, polisi menemukan sejumlah benda yang dipakai untuk memperdayai korban. Selain keris dan samurai, ada dupa dan bahan ritual lainnya.
"Kami mengamankan sejumlah buku ritual, keris dan samurai untuk menarik (perhatian) korban. Dupa dan minyak digunakan untuk praktik penggandaan uang bermodus perdukunan," tambahnya.