Masjid Lawang Kidul, Saksi Penyebaran Islam di Palembang
jpnn.com - PALEMBANG - Masjid Lawang Kidul yang berada di tepian Sungai Musi menjadi salah satu tempat penyebaran agama Islam di Palembang.
Masjid ini dibangun oleh Mgs. H. Abdul Hamid (Ki Marogan) pada 1881.
Meski usia masjid sudah ratusan tahun, tetapi bangunannya yang bergaya Tiongkok dan Nusantara itu tidak berubah.
Kiagus M Fauzi selaku pengurus Masjid Lawang Kidul mengatakan, Masjid Lawang Kidul merupakan masjid tertua ketiga setelah Masjid Agung dan Masjid Ki Marogan di Kertapati Palembang.
"Masjid Lawang Kidul ini merupakan kembaran Masjid Ki Marogan, karena yang buat kedua masjid orang yang sama, yakni Mgs. H. Abdul Hamid," kata Fauzi saat ditemui di masjid yang berada di Jalan Slamet Riyadi, Lorong Lawang Kidul, Kelurahan 5 Ilir, Kecamatan Ilir Timur (IT) II Palembang, Minggu (31/3).
Dinamakan Masjid Lawang Kidul sendiri karena posisi masjid yang menghadap ke selatan Sungai Musi atau bagian hilir.
"Jalur sungai menjadi alternatif penyebaran agama Islam di Kota Palembang sejak dahulu, dari itulah Kgs Abdul Hamid atau Ki Marogan membangun masjid Lawang Kidul di tepian Sungai Musi ini," ujar Fauzi.
Dia menjelaskan, bangunan masjid bergaya Tiongkok dan Nusantara ini dibuat mirip dengan Masjid Agung Palembang.