Massa Pemilih Bayaran Dibeber di MK
Sengketa Pemilukada SamosirKamis, 24 Juni 2010 – 23:48 WIB
Diuraikan, setelah itu pada tanggal 9 Juni 2010, malam harinya setelah massa bayaran ini selesai melakukan pencoblosan, massa mengetahui massa bayaran ini hendak pergi keluar dari Samosir untuk kembali ke tempat originalnya masing-masing. Oleh karena itulah kemudian warga setempat berhasil menghadang kelompok massa bayaran ini di dermaga Tomok, Desa Tomok yang kemudian membuat kelompok massa ini menjadi terhadang tidak dapat kembali ke tempat original masing-masing di luar Samosir.
Menurut salah satu dari peserta rombongan, lanjut kuasa hukum pemohon, terdapat sedikitnya 177 orang dalam rombongan massa yang terhadang di Desa Tomok ini. Dari 177 itu ada yang berhasil pergi atau kabur, ada yang berhasil melepaskan diri, ada yang berhasil dicatat setidaknya terdapat 83 orang yang mencatatkan dirinya. Dari 83 orang ini ada 10 orang yang membuat surat pernyataan di atas materai yang mengakui bahwa mereka dibayar dan kemudian mencoblos dibeberapa TPS di Kabupaten Samosir. Di dalam permohonan kami sudah ada list nama-namanya termasuk juga di dalam daftar bukti kami.
Selain di Desa Tomok tersebut, warga sempat juga menghadang kelompok massa bayaran ini di Desa Boho atau Dusun Boho jumlahnya cukup banyak dan kebetulan kelompok massa bayaran yang dihadang di Desa atau Dusun Boho ini sempat dikawal oleh oknum anggota Koramil. “Terjadi sedikit insiden sempat ada menggeluarkan senjata dan tembakan, saat ini oknum Koramil tersebut sedang diperiksa oleh aparat yang terkait,” ulasnya.