Massa Tuntut Pembebasan Istri Sultan
jpnn.com - TERNATE – Penahanan terhadap istri mendiang Sultan Ternate Mudaffar Sjah, Ratu Boki Nita Budi Susanti oleh pihak Kepolisian Daerah (Polda) Maluku Utara (Malut), menuai konflik. Pasalnya, massa pendukung Boki Nita tidak menerima tindakan tegas yang diambil Polda Malut tersebut.
Pantauan Malut Post (Grup JPNN) Jumat (1/4) sekitar pukul 05.00 WIT puluhan massa pendukung Boki Nita memadati Bandara Babullah Ternate. Kedatangan massa aksi di Bandara Babullah untuk meminta Polda Malut membatalkan penahanan Nita.
Mereka menilai tindakan yang diambil oleh Polda Malut tidak sesuai prosedur. Massa pendukung juga sempat melakukan adu mulut dengan pihak kepolisian yang mengamankan Bandara Babullah Ternate sesaat sebelum Boki Nita tiba dari Jakarta bersama penyidik Polda Malut.
“Ini masalah adat dan biarkan persoalan ini diselesaikan secara hukum adat,” teriak massa Nita.
Setelah beberapa menit melakukan adu mulut dengan pihak kepolisian, massa pendukung Nita pun langsung diusir keluar oleh pihak kepolisian dari dalam bandara. Tak terima, massa langsung mengamuk dan melakukan aksi palang jalan dan membakar ban bekas di sepanjang jalan.
Tak hanya itu, massa pendukung Nita juga merusaki trotoar dan juga menebang pohon pelindung di sepanjang jalan di depan kampus Unkhair Ternate. Akibatnya arus lalu lintas kendaraan dan juga aktivitas masyarakat sempat lumpuh selama kurang lebih setengah jam.
Arus lalu lintas kembali normal setelah Kapolres Ternate AKBP Kamal Bachtiar beserta anggotanya turun ke lapangan dan membersihkan kawasan yang dikotori massa pendukung Nita. Kendati begitu, massa tetap mengecam pihak kepolisian dengan nada yang tegas.
“Jika permintaan kami tidak diindahkan, kami akan buat lebih parah lagi. Bahkan sampai melumpuhkan aktivitas bandara, jika Nita tidak dibebaskan,” teriak massa pendukung Nita.