Master Bagasi Membuktikan, Gen Z Bisa Loyal kepada Perusahaan
Kini, aplikasi Master Bagasi telah diunduh lebih dari 20 ribu kali dan memenuhi secara rutin kebutuhan belanja diaspora Indonesia.
“Learn artinya kita saling belajar dan mencari peluang untuk terus tumbuh bersama. Build artinya menerapkan ilmu-ilmu baru yang dipelajari dalam berbagai ide, produk dan solusi. Selanjutnya adalah deliver. Kami memastikan bahwa apa pun yang kami hasilkan memiliki dampak positif dan berguna bagi orang lain,” jelas Hamzah.
Penerapan core values itu diakui Hamzah sangat berdampak pada fundamental bisnis dan reputasi perusahaan yang telah dipercaya oleh market Diaspora Indonesia di dunia.
Kiprah Gen Z di Master Bagasi menjadi catatan tersendiri bahwa tidak semua Gen Z bereputasi negatif di dunia kerja.
“Semua tergantung bagaimana cara pemilik perusahaan mengelolanya saja. Saya termasuk tim awal dari Gen Z yang ikut membangun Master Bagasi,” jelas Co-Founder Master Bagasi, Enzelia Trigati Mulyarini.
Enzy melanjutkan tentang Peringatan Hari Sumpah Pemuda yang jatuh setiap tanggal 28 Oktober setiap tahunnya. Baginya, pelaku sejarah Sumpah Pemuda adalah anak-anak muda yang saat itu usia belasan dan dua puluhan tahun.
“Spirit mereka harus jadi inspirasi dan motivasi bagi kita anak-anak Gen Z untuk terlibat aktif di berbagai bidang yang kita tekuni, termasuk berkiprah dalam membangun ekosistem digital diaspora Indonesia,” lanjuta Enzy. (dil/jpnn)