Mat Depok, Nyai Belanda dan Jaringan Jawara Jakarta
Seluruh hasil bumi tidak mereka perkenankan masuk Jakarta, karena kota itu dikuasai NICA.
Jaringan Jawara
Mat Depok punya pergaulan luas. Kawannya banyak, terutama dari kalangan jawara. Dia berkawan dengan Mandor Tomplek, jagoan Ciganjur yang terkenal buas, yang paska proklamasi bergabung dengan Barisan Pelopor.
Dengan seluruh dedengkot Laskar Rakyat Djakarta Raya yang kemudian hari jadi gerombolan Bambu Runcing, dia pun akrab.
“Dengan semua kelompok dia berkawan, yang penting sama-sama berjuang. Kawannya ayah saya itu memang banyak sekali. Dulu, di semua daerah yang kita lewati ada aja yang kenal, meskipun satu dua orang. Biasanya yang kenal dia itu orang yang berpengaruh di kampung tersebut,” ungkap Misar.
Dedengkot gerilyawan Bambu Runcing seperti Camat Nata, Ceker, Sengkud sering berkumpul di rumah Mat Depok.
Kata Misar, Ceker yang terkenal gahar itu sebenarnya nama julukan. Nama aslinya Dahlan. Di lingkaran kawan-kawannya dipanggil Dahlan Ceker.
Lalu, masih menurut Misar, Camat Nata itu sebenarnya bukan camat. Nata itu lihai diplomasi makanya dijuluki camat.