Mata Air Tercemar, 42 Orang Keracunan
Tambang Pasir Diduga Jadi Sumber Masalahnyajpnn.com - BOGOR - Masuk musim penghujan, sejumlah wilayah di Kabupaten Bogor malah dilanda krisis air. Bukan karena sumbernya kering, tapi warga di wilayah-wilayah itu tak bisa menemukan air yang layak untuk dikonsumsi.
Seperti yang terjadi di kampung Pancuran, Desa Sukamakmur, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor. Sebanyak 42 orang warga terpaksa dilarikan ke Puskesmas setempat gara-gara mengkonsumsi air yang tercemar.
"Kami disini krisis air bersih. Terlebih saat ini, sumber air satu-satunya yang kami miliki membuat kami keracunan,”keluh Adi (34) salah satu warga yang keracunan air kepada Radar Bogor (grup JPNN), Minggu (29/11).
Menurut Adi, setelah minum dari mata air tercemar itu, badannya langsung demam, mual-mual dan kepala terasa pusing. Hal yang sama juga dialami warga lainya yang jadi korban keracunan air. Termasuk di antaranya 20 orang anak-anak.
Untungnya tak ada korban jiwa dalam musibah ini. Namun, lanjut Adi, saat ini warga di kampungnya jadi kebingungan mencari sumber air bersih yang aman dikonsumsi. Sejumlah warga memilih untuk mencari sumber air bersih lain, meski harus lintas kecamatan.
“Kami tidak berani lagi mengkonsumsi air dari mata air tersebut. Sekarang saja efek keracunan masih terasa,”tuturnya.
Apa yang terjadi di Desa Sukamakmur ini bisa dibilang sangat ironis. Bukan hanya karena terjadinya di musim penghujan. Tapi juga mengingat jika lihat dari peta bumi dan geografisnya, Kabupaten Bogor memiliki sangat banyak sungai dan situ yang tersebar hampir merata di seluruh wilayah.
Dugaan adanya pengerusakan alam oleh orang-orang tak bertanggung jawab pun mengemuka. Apalagi, di wilayah Sukamakmur terdapat aktivitas penambangan tanah dan pasir.